AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BIAYA
PENDAPATAN BANK
Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses pelacakan, pencatatan, dan analisa terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas suatu
(Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Dalam akuntansi, yang dimaksud dengan biaya adalah aliran sumberdaya yang dihitung)
Perusahaan yang mengolah bahan baku untuk menghasilkan barang jadi memerlukan prosedur serta pencatatan tentang proses produksi yang mengolah bahan-bahan tersebut. Pemakaian bahan untuk proses produksi perhitungan biaya produksi untuk menilai persediaan barang jadi ataupun barang setengah jadi dan persediaan bahan yang sedang diproses tetapi belum selesai, kesemuanya ini termasuk dalam bidang akuntansi biaya.
Akuntansi biaya biasanya hanya dianggap berlaku untuk operasi pabrikase, namun dalam dunia ekonomi dewasa ini setiap jenis organisasi dari berbagai ukuran dapat mengambil manfaat dari penggunaan konsep dan teknik akuntansi biaya. Dalam hal ini penulis hanya menerapkan akuntansi biaya sesuai dengan judul skripsi yang ditulis dalam memecahkan suatu masalah-masalah yang terjadi di lapangan.
Akuntansi biaya juga dapat diartikan sebagai kunci atau alat yang penting guna membantu manajemen dalam melakukan pertimbangan, perencanaan, pengawasan serta sebagai penilaian terhadap kegiatan perusahaan.
Menurut Mulyadi bahwa pengertian Akuntansi Biaya ialah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk jasa dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya.1)
Matz Usry mendefinisikan akuntansi biaya sebagai berikut :
“Cost accounting sometime call management accounting, should be considered the key managerial partner, furnishing management with the necessary accounting tools to plan and control activities.”
Jenis-Jenis Pendapatan Bank diantaranya :
• Pendapatan Operasional
Pendapatan bunga debitur
Pendapatan komisi dan provisi
Pendapatan atas transaksi valuta asing
Pendapatan Operasional lain ( mis. Deviden, L/R penjualan surat berharga)
• Pendapatan Non Operasional
Pendapatan dari penjualan aktiva tetap
Pendapatan dari penyewaan fasilitas gedung yang dimiliki oleh bank
• Pendapatan Luar Biasa
Pendapatan yang memenuhi kriteria bersifat tidak normal dan tidak sering terjadi
Pengakuan dan Akuntansi Pendapatan Bank
Pengakuan pendapatan bank pada dasarnya adalah secara acrual basis kecuali untuk aktiva produktif yang digolongkan sebagai non-performing loans diakui secara cash basis
Akuntansi Pendapatan Bank
Pendapatan bunga debitur performing ( acrual basis)
D : Pendapatan bunga debitur yang masih harus diterima Rp xx
K : Pendapatan bunga debitur Rp xx
Pada saat menerima bunga :
D : Kas Rp xx
K : Pendapatan bunga debitur yang masih harus diterima Rp xx
Pendapatan bunga debitur non performing (Cash Basis)
D : Rekening administratif Rup – tunggakan bunga Rp xx
Pada saat menerima hasil bunga:
D : Kas Rp xx
K : Pendapatan bunga debitur Rp xx
Provisi dan Komisi
Provisi dan komisi diperlakukan sebagai pendapatan atau beban yang ditangguhkan dan diamortisasikan secara sistematis selama jangka waktu komitmen kredit.
Jika komitmen diselesaikan sebelum jangka waktunya maka sisa komisi dan provisi diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat penyelesaian komitmen tersebut.
Jurnal:
Saat persetujuan kredit:
D : Kas Rp xx
K : Provisi Kredit diterima dimuka Rp xx
Saat amortisasi:
D : Provisi kredit diterima dimuka Rp xx
K : Pendapatan provisi kredit Rp xx
Pendapatan atas transaksi valas
Pendapatan atas transaksi valas lazimnya berasal dari selisih kurs. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi valas harus diakui sebagai pendapatan atau beban dalam perhitungan laba-rugi periode berjalan.
BIAYA BANK
1. PENGERTIAN
Yang dimaksud biaya adalah semua biaya yang secara langsung maupun tidak langsung telah dimanfaatkan untuk menciptakan pendapatan dalam suatu periode tertentu.
Biaya yang dikeluarkan tidak memberikan manfaat ekonomis untuk kegiatan periode berikutnya.
2. JENIS – JENIS BIAYA BANK
a. Biaya Operasional, terdiri dari :
- Biaya Bunga
Biaya ini paling besar porsinya terhadap biaya bank keseluruhan. Biaya ini harus diantisipasikan oleh bank pada penutupan tahun buku atau pada tanggal laporan.
- Biaya Valuta Asing
Biaya dalam transaksi valuta asing biasanya muncul dari selisih kurs yang merugi. Munculnya kerugian selisih kurs baik dari transaksi spot, forward, maupun swap akan dibebankan ke dalam laporan laba rugi.
- Biaya Overhead
Dalam operasi bank sehari-hari diperlukan biaya untuk mengolah transaksi. Biaya ini berhubungan langsung dengan periode terjadinya sehingga harus dicatat dan diakui sebagai beban periode berjalan.
Biaya overhead yang terjadi di bank memiliki ciri-ciri :
Tidak dapat diidentifikasikan secara langsung dengan jasa yang dihasilkan karena biaya yang dikeluarkan untuk semua kegiatan bank
Menjadi biaya pada periode terjadinya
Tidak memberikan manfaat untuk masa yang akan datang
b. Biaya Non Operasional
Yaitu biaya–biaya yang yang dikeluarkan yang tidak berkaitan dengan kegiatan utama bank misalnya kerugian dari penjualan aktiva tetap.
Pos Luar Biasa
Biaya ini harus dipisahkan dari hasil usaha sehari-hari dan ditunjukkan secara terpisah dalam perhitungan laba rugi disertai pengungkapan atas sifat dan jumlahnya.
Biaya luar biasa kejadiannya tidak normal dan tidak sering terjadi atau tidak terulang lagi di masa yang akan data.
d. Koreksi Masa Lalu
Koreksi yang dilakukan terhadap laba rugi periode lalu misalnya kesalahan perhitungan, kelalaian mencatat suatu transaksi harus tetap diungkapkan
e. Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan dihitung berdasarkan laba menurut akuntansi atau laba kena pajak (taxable income) untuk diperhitungkan dengan tarif pajak penghasilan.
PENGAKUAN DAN AKUNTANSI BIAYA BANK
Biaya diakui secara accrual basis, artinya selalu diakui dan dibebankan ke dalam perhitungan laba rugi saat jatuh waktu tanpa terlebih dahulu menunggu pembayaran.
Pembayaran biaya dimuka harus dialokasikan ke dalam rekening biaya secara proporsional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar