Rabu, 10 Maret 2010

KONSEP DASAR AKUNTANSI KEUANGAN

KONSEP DASAR AKUNTANSI KEUANGAN

I. Akuntansi Perbankan
Informasi akuntansi keuangan digunakan baik oleh manajer maupun pihak eksternal perusahaan, dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (IAI, 2001).
Informasi akuntansi keuangan untuk pihak luar disajikan dalam laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan posisi keuangan. Pihak luar yang menggunakan laporan keuangan meliputi pemegang saham, kreditur, badan atau lembaga pemerintah, dan masyarakat umum dimana masing-masing pihak tersebut mempunyai kepentingan yang berbeda. Informasi ini disajikan dan disusun berdasarkan aturan dasar yang dinamakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Standar akuntansi keuangan tersebut dipakai untuk menyusun laporan keuangan.
Persaingan dalam akuntansi perbankan dengan memperebutkan pangsa pasar yakni agar tetap eksis dan mampu mengembangkan diri :
• Dapat bekerja dengan menciptakan tingkat efisiensi dan kreatif yang tinggi
dapat menciptakan produk-produk maupun jasa perbankan yang baru
• Mempunyai informasi yang tepat dalam masa penggunaan maupun waktunya
• Kebijaksanaan manajemen bank yang dimiliki dalam mengambil keputusan
Dengan hal ini akuntansi perbankan dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan benar sesuai aturannya.

Adapun Persamaan Akuntansinya :

HARTA = HUTANG + MODAL

Sedangkan untuk persamaan Akuntansi Perbankannya :

HARTA BANK = HUTANG BANK + MODAL BANK

Dimana :
1. Aktiva Bank terdapat :
- Penempatan dana
- Penyaluran dana dalam kredit
- Penanaman dana dalam aktiva tetap
- Penanaman lain
2. Hutang Bank terdapat :
- Dana masyarakat
- Dana pinjaman
- Dana lainnya
3. Modal Bank terdapat :
- Modal saham
- Premium saham
- Laba ditahan
- Dan Laba/Rugi tahun berjalan
Note :
Pendapatan dan Biaya modal termasuk dalam modal dan cadangan
( Modal dan Cadangan + Hutang Bank = Harta Bank )

Sasaran Sistem Akuntansi Perbankan :
• sebagai sistem akuntansi manajemen
• sebagai sistem costing
• sebagai sistem pengawasan
• sebagai sistem laporan kepada penguasa moneter


Dasar-dasar Akuntansi Perbankan :
1) Accrual basis di dalam pencatatan biaya
2) Cash basis di dalam pencatatan pendapatan
3) Dasar rancang bangun akuntansi perbankan
• Harus adanya perincian dari assetnya sehingga dapat menggambarkan jumlah dana yang diinvestasikan pada masing-masing aset tersebut
• Harus adanya perincian dari hutang-hutangnya yang disusun menurut jatuh waktunya dan tingkat kekekalannya
• Dapat menggambarkan Laba/rugi yang diperoleh dari hasil kegiatannya dengan jelas
• Harus dapat menyediakan informasi secara periodik mengenai efisiensi dari hasil kegiatan usahanya
• Harus ada sistem internal control yang ketat
• Harus dapat menyediakan data untuk penguasa moneter
4) Dasar-dasar penyusunan rekening stelsel bank
• Sebaiknya rekening assets disusun atas dasar tingkat likuiditasnya
• Sebaiknya rekening hutang bank disusun atas dasar urutan pemakaiannya/urutan jatuh waktunya
• Sebaiknya rekening modal disusun berurutan atas dasar urutan kekekalannya
• Sebaiknya rekening income/expense bank disusun berurutan atas dasar urutan ranking yang paling besar atau berurutan dari tingkat prioritas kegiatan utama dari bank yang bersangkutan.

Dalam akuntansi perbankan ada system akuntansi biaya, adapun fungsi system-sistemnya adalah sebagai berikut :
1) Fungsi Akuntansi Biaya Bank
 untuk mengetahui besarnya biaya dana yang dikumpulkan
 untuk mengetahui besarnya masing-masing profit dan loss atas masing-masing jasa yang diberikan
 sebagai alat perhitungan customer profitability
 sebagai dasar pricing bank services
2) Pendekatan Akuntansi biaya untuk bank
 Full costing/full absorption costing
 Variabel costing/direct costing
 Incremental costing-differential costing
 Estimated cost
3) Informasi biaya sebagai alat pengambil keputusan
4) Penetapan tarif jasa perbankan
 cost plus pricing
 marginal pricing
 non cost pricing
 skimming pricing
 penetration pricing


PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENGKREDITAN PERBANKAN
Pengkreditan:
 Kredit diakui pada saat pencairannya sebesar pokok kredit. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama diakui sebesar pokok kredit yang merupakan porsi tagihan bank yang bersangkutan
 Kredit yang diberikan dengan perjanjian sindikasi ataupun penerusan kredit diakui sebesar porsi kredit yang resikonya ditanggung bank
 Penyisihan kerugian kredit dibentuk sebesarr estimasi kerugian kredit yang tidak dapat ditagih sesuai dengan mata uang denominasi yang diberikan
 Pendapatan bunga diakui secara akrual kecuali pendapatan bunga dari kredit dan aktiva produkstif lain yang nonperforming. Pendapatan bunga dari kredit dan aktiva produktif lain yang non performing diakui pada saat pendapatan tersebut diterima
 Pada saat kredit diklasifikasikan sebagai non performing, bunga yang telah diakui tetapi belum ditagih harus dibatalkan
 Beban bunga diakui secara akrual
 Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurangan pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga
 Pendapatan selain bunga yang berkaitan dengan jangka waktu diakui selama jangka waktu tersebut
 Apabila kredit atau komitmen kredit diselesaikan sebelum jangka waktunya maka sisa pendapatan dan beban diakui pada saat penyelesaian kredit atau komitmen tersebut
 Pengakuan pendapatan atas tagihan bunga yang dijadikan pokok kredit dalam reangka restrukturisasi dialkukan sesuai dengan PSAK 54: Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah
 Pengalihan kredit menjadi penyertaan diakui sebesar nilai wajar dari saham yang diterima
 Penyertaan yang berasal dari restrukturisasi kredit merupakan penyertaan sementara sehingga ndinilai dengan metode biaya tanpa memeprhatikan besarnya kepemilikan. Bila terdapat penurunan permanen tersbut. Penyertaan ini disajikan terpisah dari penyertaan lain dan tidak perlu dilakukan konsolidais laporan keuangan karena sifat penyertaannya sementara
 Agunan kredit yang diambil alih diakui sebesar nilai bersih yang dapat direliasasikan.
 Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil jual diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan
 Penerimaan kredit yang telah dihapusbukukan diakui sebagai penyesuaian terhadap penyyisihan kerugian kredit sebesar bnilai pokok. Jika penerimaan tersbut melebihi nilai pokoknya maka kelebihan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga
 Bank mengklasifikasikan efek pada saat perolehan dalam:
 Dimiliki hingga jatuh tempo
 Diperdagangkan
 Tersedia untuk dijual
 Efek yang dibeli dengan jnaji dijual kembali merupkana jaminan transaksi kredit dan diakui sebagai tagihan repo sebesar harga jual kembali efek yang bersangkutan dikurangi pendapatan bunga yang belum dihasilkan. Selisih antara harga beli dan harga jual diperlakukan sebagai pendapatan bunga yang belum dihasilkan dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu sejak efek dibeli hingg dijual kembali
 Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali diakui sebagai kewajiban sebesar harga pembelian yang disepakati oleh bank dan nasabah dikurangi beban bunga yang belumdireliasisasikan. Selisih antara harga jual dan harga beli diperlakukan sebagai beban dibayar dimuka dan diakui sebagai bebandibayar dimuka dan diakui sebagai beban bunga sesuai dengan jangka waktu sejak efek dijual hingga dibeli kembali

 Instrumen derivatif diakui dalam neraca sebagai aktiva dan kewajibanberdasarkan hak/kewajiban menurut perjanjian. Seluruh instrumen derivatif harus disajikan dengan nilai wajar

II. Laporan Keuangan Bank
o Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan bank yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
o Menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Untuk laporan keuangan bank ada karakteristiknya bersifat kualitatif yakni :
1. Dapat dipahami
2. Relevan (materialistis)
3. Keandalan (penyajian jujur, netralitas, pertimbangan sehat dan kelengkapan)
4. Dapat dibandingkan

Untuk Laporan Keuangan Bank (menurut SAK) :
1. Neraca
2. Laporan Komitmen dan Kontijensi
3. Laporan R/L (Multiple Step )
4. Laporan Arus Kas (Cash Concept )
5. Catatan atas laporan keuangan

Adapun contoh Laporan Keuangan Bank

BANK SYARIAH
IKHTISAR KEUANGAN
Periode : Mei 2009 (Unaudited)
(dalam jutaan rupiah)
Pos-Pos Total

Neraca
- Total Aktiva 18,130,976
- Total Aktiva Produktif 17,631,476
- Pembiayaan Yang Diberikan 13,687,947
- Penempatan SBIS/FASBIS 2,060,000
- Total Dana Pihak Ketiga 15,818,344
- Surat Berharga yang dimiliki 1,313,682
- Total Modal 1,414,510
- Modal Disetor 658,244

Laba/Rugi
- Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib 796,896
- Pendapatan Usaha Lainnya 125,110
- Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil 383,344
- Jumlah beban usaha 388,917
- Laba Sebelum Pajak 150,438
- Laba Setelah Pajak 105,707

Rasio Keuangan
- Laba Bersih / Total Aktiva Produktif 0.60%
- Total Modal / Total Aktiva 7.80%
- CAR (Rasio Kecukupan Modal) 14.54%
- LDR (Total Pembiayaan / Total Dana Pihak Ketiga) 86.53%
- ROA (Laba sblm pajak/rata-rata total asset) 2.05%
- ROE (Laba Setelah Pajak/Rata-Rata Total Modal) 1.91%
- PPAP Telah Dibentuk Terhadap PPAP Wajib Dibentuk 123.38%



IKHTISAR KEUANGAN
Periode : Mei 2009 (Unaudited)
(dalam jutaan rupiah)
Pos-Pos Total

Neraca
- Total Aktiva 18,130,976
- Total Aktiva Produktif 17,631,476
- Pembiayaan Yang Diberikan 13,687,947
- Penempatan SBIS/FASBIS 2,060,000
- Total Dana Pihak Ketiga 15,818,344
- Surat Berharga yang dimiliki 1,313,682
- Total Modal 1,414,510
- Modal Disetor 658,244

Laba/Rugi
- Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib 796,896
- Pendapatan Usaha Lainnya 125,110
- Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil 383,344
- Jumlah beban usaha 388,917
- Laba Sebelum Pajak 150,438
- Laba Setelah Pajak 105,707

Rasio Keuangan
- Laba Bersih / Total Aktiva Produktif 0.60%
- Total Modal / Total Aktiva 7.80%
- CAR (Rasio Kecukupan Modal) 14.54%
- LDR (Total Pembiayaan / Total Dana Pihak Ketiga) 86.53%
- ROA (Laba sblm pajak/rata-rata total asset) 2.05%
- ROE (Laba Setelah Pajak/Rata-Rata Total Modal) 1.91%
- PPAP Telah Dibentuk Terhadap PPAP Wajib Dibentuk 123.38%


NERACA
Periode 31 MEI 2009
(dalam ribuan rupiah)
No. Pos-pos Jumlah
Aktiva
1 Kas 218,108,393
2 Penempatan pada Bank Indonesia 2,937,957,264
3 Giro pada bank lain 275,546,731
4 Penempatan pada bank lain 30,000,000
5 Investasi dalam surat-surat berharga 1,313,681,863
6 Piutang
a. Murabahah 6,963,626,781
b. Istishna 162,441,760
c. Salam -
d. Pendapatan Ijarah 2,139,392
7 Pembiayaan:
a. Pembiayaan Mudharabah 2,925,604,457
b. Pembiayaan Musyarakah 2,829,327,492
8 Pinjaman Qardh 682,199,772
9 Penyisihan Kerugian Penghapusbukuan Aktiva Produktif (719,094,966)
10 Penyisihan Kerugian Penghapusbukuan Aktiva Non Produktif (26,300,000)
11 Persediaan -
12 Tagihan dan kewajiban Akseptasi -
13 Aktiva Ijarah 124,745,640
14 Aktiva Istishna Dalam Penyelesaian -
15 Penyertaan Pada Entitas Lain -
16 Aktiva Tetap dan Akumulasi Penyusutan -
a. Aktiva Tetap 399,167,130
b. Akumulasi penyusutan -/- (204,822,981)
17 Aktiva lainnya 216,647,136
TOTAL AKTIVA 18,130,975,864

KEWAJIBAN, DANA SYIRKAH TEMPORER DAN EKUITAS
1 KEWAJIBAN
1.1 Kewajiban Segera 241,011,179
1.2 Bagi Hasil Yang Belum Dibagikan 67,478,472
1.3 Simpanan Wadiah 2,210,084,534
1.4 Simpanan dari Bank Lain 8,719,241
1.5 Hutang
a. Salam -
a. Istishna -
1.6 Kewajiban kepada bank Lain 10,446,354
1.7 Pembiayaan yang diterima -
1.8 Utang Pajak 15,390,906
1.9 Estimasi kerugian Komitment dan Kontjensi 2,418,429
1.10 Pinjaman yang Diterima -
1.11 Kewajiban lainnya 233,496,149
1.12 Pinjaman subordinasi -
1.13 Surat Berharga yang diterbitkan 200,000,000
1.14 Penyisihan risiko operasional -
DANA SYIRKAH TEMPORER
2 2.1 Dana syirkah temporer dari bukan bank:
a. Giro -
b. Tabungan 5,596,093,622
c. Deposito 8,012,165,847
2.2 Dana syirkah temporer dari bank:
a. Tabungan 45,354,099
b. Deposito 73,807,310
2.3. Musyarakah -
3 EKUITAS
3.1. Modal Disetor 658,243,565
3.2. Tambahan Modal Disetor -
3.3. Laba Rugi Belum Terealisasi-Surat Berharga 1,139,529
3.4. Saldo Laba (rugi)
a. Saldo laba tahun lalu 649,419,564
b. Saldo laba tahun berjalan 105,707,064
JUMLAH KEWAJIBAN, DANA SYIRKAH TEMPORER DAN EKUITAS 18,130,975,864


Perhitungan Laba / Rugi
Periode : 1 Januari 2009 s/d 31 MEI 2009
(dalam ribuan rupiah)


No. Pos-pos Bulan Berjalan Kumulatif
1 Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib
1.1 Pendapatan dari jual-beli
a. Murabahah 75,250,033 366,856,773
b. Istishna 928,382 4,910,658
c. Lainnya - -
1.2 Pendapatan dari sewa
Pendapatan bersih ijarah 719,887 5,298,797
1.3 Pendapatan dari bagi hasil:
a. mudharabah 36,365,502 182,926,949
b. musyarakah 25,063,542 124,227,965
1.4 Pendapatan usaha utama lainnya 15,472,915 112,674,708
Jumlah Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank Sebagai Mudharib 153,800,262 796,895,851
2 Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil
2.1 Bagi hasil Tabungan 21,277,633 104,718,469
2.2 Bagi hasil Deposito 42,684,517 267,066,916
2.3 Bagi hasil Investasi Terikat 237,847 1,072,066
2.4 Bagi hasil Penempatan Dana - 54,281
2.5 Bagi hasil Surat Berharga 2,285,216 10,431,884
Jumlah Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil 66,485,213 383,343,615
3 Pendapatan Usaha Lainnya
3.1 Pendapatan imbalan jasa perbankan
a. Pendapatan fee rahn 19,763 25,169
b. Pendapatan fee jasa-jasa 1,007,870 7,134,070
c. Pendapatan fee lainnya 8,964,524 52,432,306
d. Pendapatan administrasi 16,836,791 53,794,553
e. Pendapatan transaksi valuta asing 788,191 6,611,378
3.2 Pendapatan imbalan investasi terikat
Pendapatan fee investasi terikat 1,226,048 5,112,086
Jumlah Pendapatan Usaha Lainnya 28,843,187 125,109,562
4 Beban Usaha
4.1 Beban kepegawaian 29,904,567 135,951,561
4.2 Beban administrasi 21,527,586 78,161,973
4.3 Beban penyusutan dan amortisasi:
a. Beban penyusutan aktiva tetap 2,591,995 13,154,599
b. Beban (Pembalikan) penyisihan
kerugian aktiva produktif 22,000,000 106,000,000
c. Beban (Pembalikan) penyisihan kerugian
aktiva non produktif - 6,000,000
d. Beban (Pembalikan) estimasi kerugian
komitmen dan kontinjensi - -
e. Beban penyisihan risiko operasional - -
4.4 Beban Usaha Lain:
a. Beban bonus wadiah 1,810,929 7,990,940
b. Beban transaksi valuta asing - -
c. Beban premi dalam rangka penjaminan 2,776,400 13,873,293
d. Beban sewa 3,246,360 16,421,545
e. Beban promosi 2,215,615 8,339,785
f. Lainnya - 3,022,857
Jumlah Beban Usaha 86,073,452 388,916,552
LABA (RUGI) USAHA 30,084,784 149,745,246
5 Pendapatan dan Beban Nonusaha
5.1 Pendapatan non usaha 80,681 717,264
5.2 Beban non usaha 246 24,873
Jumlah Pendapatan (Beban) Nonusaha 80,435 692,391
LABA (RUGI) USAHA SEBELUM ZAKAT DAN PAJAK 30,165,219 150,437,637
6 Zakat - -
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 30,165,219 150,437,637
7 Beban Pajak
7.1 Pajak tangguhan -
7.2 Taksiran pajak penghasilan 8,856,346 44,730,573
Jumlah Beban Pajak 8,856,346 44,730,573
LABA (RUGI) BERSIH PERIODE BERJALAN 21,308,873 105,707,064

Asumsi dasar Going Concern dan Dasar Akrual
Pendapatan u/ hitung bagi hasil menggunakan dasar Kas.
Dasar akrual Laporan Keuangan yang di gunakan oleh Bank Syariah :
o Pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui saat kejadian dan diungkapdlm catatan akuntansi serta dilaporkan dalamlaporan keuangan pd periode yg bersangkutan..
o Laporan keuangan menyediakan jenis informasi masa laluyg melibatkan penerimaan & pembayaran kas tetapi juga kewajiban pembayaran kas dimasa depanserta SD yang merepresantikan kas yang akan diterima di masa depan.
o Penghitungan pendapatanuntuk tujuan hasil menggunakan dasar kas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar