Rabu, 10 Maret 2010

KONSEP DASAR AKUNTANSI KEUANGAN

KONSEP DASAR AKUNTANSI KEUANGAN

I. Akuntansi Perbankan
Informasi akuntansi keuangan digunakan baik oleh manajer maupun pihak eksternal perusahaan, dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (IAI, 2001).
Informasi akuntansi keuangan untuk pihak luar disajikan dalam laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan posisi keuangan. Pihak luar yang menggunakan laporan keuangan meliputi pemegang saham, kreditur, badan atau lembaga pemerintah, dan masyarakat umum dimana masing-masing pihak tersebut mempunyai kepentingan yang berbeda. Informasi ini disajikan dan disusun berdasarkan aturan dasar yang dinamakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Standar akuntansi keuangan tersebut dipakai untuk menyusun laporan keuangan.
Persaingan dalam akuntansi perbankan dengan memperebutkan pangsa pasar yakni agar tetap eksis dan mampu mengembangkan diri :
• Dapat bekerja dengan menciptakan tingkat efisiensi dan kreatif yang tinggi
dapat menciptakan produk-produk maupun jasa perbankan yang baru
• Mempunyai informasi yang tepat dalam masa penggunaan maupun waktunya
• Kebijaksanaan manajemen bank yang dimiliki dalam mengambil keputusan
Dengan hal ini akuntansi perbankan dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan benar sesuai aturannya.

Adapun Persamaan Akuntansinya :

HARTA = HUTANG + MODAL

Sedangkan untuk persamaan Akuntansi Perbankannya :

HARTA BANK = HUTANG BANK + MODAL BANK

Dimana :
1. Aktiva Bank terdapat :
- Penempatan dana
- Penyaluran dana dalam kredit
- Penanaman dana dalam aktiva tetap
- Penanaman lain
2. Hutang Bank terdapat :
- Dana masyarakat
- Dana pinjaman
- Dana lainnya
3. Modal Bank terdapat :
- Modal saham
- Premium saham
- Laba ditahan
- Dan Laba/Rugi tahun berjalan
Note :
Pendapatan dan Biaya modal termasuk dalam modal dan cadangan
( Modal dan Cadangan + Hutang Bank = Harta Bank )

Sasaran Sistem Akuntansi Perbankan :
• sebagai sistem akuntansi manajemen
• sebagai sistem costing
• sebagai sistem pengawasan
• sebagai sistem laporan kepada penguasa moneter


Dasar-dasar Akuntansi Perbankan :
1) Accrual basis di dalam pencatatan biaya
2) Cash basis di dalam pencatatan pendapatan
3) Dasar rancang bangun akuntansi perbankan
• Harus adanya perincian dari assetnya sehingga dapat menggambarkan jumlah dana yang diinvestasikan pada masing-masing aset tersebut
• Harus adanya perincian dari hutang-hutangnya yang disusun menurut jatuh waktunya dan tingkat kekekalannya
• Dapat menggambarkan Laba/rugi yang diperoleh dari hasil kegiatannya dengan jelas
• Harus dapat menyediakan informasi secara periodik mengenai efisiensi dari hasil kegiatan usahanya
• Harus ada sistem internal control yang ketat
• Harus dapat menyediakan data untuk penguasa moneter
4) Dasar-dasar penyusunan rekening stelsel bank
• Sebaiknya rekening assets disusun atas dasar tingkat likuiditasnya
• Sebaiknya rekening hutang bank disusun atas dasar urutan pemakaiannya/urutan jatuh waktunya
• Sebaiknya rekening modal disusun berurutan atas dasar urutan kekekalannya
• Sebaiknya rekening income/expense bank disusun berurutan atas dasar urutan ranking yang paling besar atau berurutan dari tingkat prioritas kegiatan utama dari bank yang bersangkutan.

Dalam akuntansi perbankan ada system akuntansi biaya, adapun fungsi system-sistemnya adalah sebagai berikut :
1) Fungsi Akuntansi Biaya Bank
 untuk mengetahui besarnya biaya dana yang dikumpulkan
 untuk mengetahui besarnya masing-masing profit dan loss atas masing-masing jasa yang diberikan
 sebagai alat perhitungan customer profitability
 sebagai dasar pricing bank services
2) Pendekatan Akuntansi biaya untuk bank
 Full costing/full absorption costing
 Variabel costing/direct costing
 Incremental costing-differential costing
 Estimated cost
3) Informasi biaya sebagai alat pengambil keputusan
4) Penetapan tarif jasa perbankan
 cost plus pricing
 marginal pricing
 non cost pricing
 skimming pricing
 penetration pricing


PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENGKREDITAN PERBANKAN
Pengkreditan:
 Kredit diakui pada saat pencairannya sebesar pokok kredit. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama diakui sebesar pokok kredit yang merupakan porsi tagihan bank yang bersangkutan
 Kredit yang diberikan dengan perjanjian sindikasi ataupun penerusan kredit diakui sebesar porsi kredit yang resikonya ditanggung bank
 Penyisihan kerugian kredit dibentuk sebesarr estimasi kerugian kredit yang tidak dapat ditagih sesuai dengan mata uang denominasi yang diberikan
 Pendapatan bunga diakui secara akrual kecuali pendapatan bunga dari kredit dan aktiva produkstif lain yang nonperforming. Pendapatan bunga dari kredit dan aktiva produktif lain yang non performing diakui pada saat pendapatan tersebut diterima
 Pada saat kredit diklasifikasikan sebagai non performing, bunga yang telah diakui tetapi belum ditagih harus dibatalkan
 Beban bunga diakui secara akrual
 Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurangan pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga
 Pendapatan selain bunga yang berkaitan dengan jangka waktu diakui selama jangka waktu tersebut
 Apabila kredit atau komitmen kredit diselesaikan sebelum jangka waktunya maka sisa pendapatan dan beban diakui pada saat penyelesaian kredit atau komitmen tersebut
 Pengakuan pendapatan atas tagihan bunga yang dijadikan pokok kredit dalam reangka restrukturisasi dialkukan sesuai dengan PSAK 54: Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah
 Pengalihan kredit menjadi penyertaan diakui sebesar nilai wajar dari saham yang diterima
 Penyertaan yang berasal dari restrukturisasi kredit merupakan penyertaan sementara sehingga ndinilai dengan metode biaya tanpa memeprhatikan besarnya kepemilikan. Bila terdapat penurunan permanen tersbut. Penyertaan ini disajikan terpisah dari penyertaan lain dan tidak perlu dilakukan konsolidais laporan keuangan karena sifat penyertaannya sementara
 Agunan kredit yang diambil alih diakui sebesar nilai bersih yang dapat direliasasikan.
 Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil jual diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan
 Penerimaan kredit yang telah dihapusbukukan diakui sebagai penyesuaian terhadap penyyisihan kerugian kredit sebesar bnilai pokok. Jika penerimaan tersbut melebihi nilai pokoknya maka kelebihan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga
 Bank mengklasifikasikan efek pada saat perolehan dalam:
 Dimiliki hingga jatuh tempo
 Diperdagangkan
 Tersedia untuk dijual
 Efek yang dibeli dengan jnaji dijual kembali merupkana jaminan transaksi kredit dan diakui sebagai tagihan repo sebesar harga jual kembali efek yang bersangkutan dikurangi pendapatan bunga yang belum dihasilkan. Selisih antara harga beli dan harga jual diperlakukan sebagai pendapatan bunga yang belum dihasilkan dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu sejak efek dibeli hingg dijual kembali
 Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali diakui sebagai kewajiban sebesar harga pembelian yang disepakati oleh bank dan nasabah dikurangi beban bunga yang belumdireliasisasikan. Selisih antara harga jual dan harga beli diperlakukan sebagai beban dibayar dimuka dan diakui sebagai bebandibayar dimuka dan diakui sebagai beban bunga sesuai dengan jangka waktu sejak efek dijual hingga dibeli kembali

 Instrumen derivatif diakui dalam neraca sebagai aktiva dan kewajibanberdasarkan hak/kewajiban menurut perjanjian. Seluruh instrumen derivatif harus disajikan dengan nilai wajar

II. Laporan Keuangan Bank
o Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan bank yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
o Menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Untuk laporan keuangan bank ada karakteristiknya bersifat kualitatif yakni :
1. Dapat dipahami
2. Relevan (materialistis)
3. Keandalan (penyajian jujur, netralitas, pertimbangan sehat dan kelengkapan)
4. Dapat dibandingkan

Untuk Laporan Keuangan Bank (menurut SAK) :
1. Neraca
2. Laporan Komitmen dan Kontijensi
3. Laporan R/L (Multiple Step )
4. Laporan Arus Kas (Cash Concept )
5. Catatan atas laporan keuangan

Adapun contoh Laporan Keuangan Bank

BANK SYARIAH
IKHTISAR KEUANGAN
Periode : Mei 2009 (Unaudited)
(dalam jutaan rupiah)
Pos-Pos Total

Neraca
- Total Aktiva 18,130,976
- Total Aktiva Produktif 17,631,476
- Pembiayaan Yang Diberikan 13,687,947
- Penempatan SBIS/FASBIS 2,060,000
- Total Dana Pihak Ketiga 15,818,344
- Surat Berharga yang dimiliki 1,313,682
- Total Modal 1,414,510
- Modal Disetor 658,244

Laba/Rugi
- Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib 796,896
- Pendapatan Usaha Lainnya 125,110
- Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil 383,344
- Jumlah beban usaha 388,917
- Laba Sebelum Pajak 150,438
- Laba Setelah Pajak 105,707

Rasio Keuangan
- Laba Bersih / Total Aktiva Produktif 0.60%
- Total Modal / Total Aktiva 7.80%
- CAR (Rasio Kecukupan Modal) 14.54%
- LDR (Total Pembiayaan / Total Dana Pihak Ketiga) 86.53%
- ROA (Laba sblm pajak/rata-rata total asset) 2.05%
- ROE (Laba Setelah Pajak/Rata-Rata Total Modal) 1.91%
- PPAP Telah Dibentuk Terhadap PPAP Wajib Dibentuk 123.38%



IKHTISAR KEUANGAN
Periode : Mei 2009 (Unaudited)
(dalam jutaan rupiah)
Pos-Pos Total

Neraca
- Total Aktiva 18,130,976
- Total Aktiva Produktif 17,631,476
- Pembiayaan Yang Diberikan 13,687,947
- Penempatan SBIS/FASBIS 2,060,000
- Total Dana Pihak Ketiga 15,818,344
- Surat Berharga yang dimiliki 1,313,682
- Total Modal 1,414,510
- Modal Disetor 658,244

Laba/Rugi
- Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib 796,896
- Pendapatan Usaha Lainnya 125,110
- Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil 383,344
- Jumlah beban usaha 388,917
- Laba Sebelum Pajak 150,438
- Laba Setelah Pajak 105,707

Rasio Keuangan
- Laba Bersih / Total Aktiva Produktif 0.60%
- Total Modal / Total Aktiva 7.80%
- CAR (Rasio Kecukupan Modal) 14.54%
- LDR (Total Pembiayaan / Total Dana Pihak Ketiga) 86.53%
- ROA (Laba sblm pajak/rata-rata total asset) 2.05%
- ROE (Laba Setelah Pajak/Rata-Rata Total Modal) 1.91%
- PPAP Telah Dibentuk Terhadap PPAP Wajib Dibentuk 123.38%


NERACA
Periode 31 MEI 2009
(dalam ribuan rupiah)
No. Pos-pos Jumlah
Aktiva
1 Kas 218,108,393
2 Penempatan pada Bank Indonesia 2,937,957,264
3 Giro pada bank lain 275,546,731
4 Penempatan pada bank lain 30,000,000
5 Investasi dalam surat-surat berharga 1,313,681,863
6 Piutang
a. Murabahah 6,963,626,781
b. Istishna 162,441,760
c. Salam -
d. Pendapatan Ijarah 2,139,392
7 Pembiayaan:
a. Pembiayaan Mudharabah 2,925,604,457
b. Pembiayaan Musyarakah 2,829,327,492
8 Pinjaman Qardh 682,199,772
9 Penyisihan Kerugian Penghapusbukuan Aktiva Produktif (719,094,966)
10 Penyisihan Kerugian Penghapusbukuan Aktiva Non Produktif (26,300,000)
11 Persediaan -
12 Tagihan dan kewajiban Akseptasi -
13 Aktiva Ijarah 124,745,640
14 Aktiva Istishna Dalam Penyelesaian -
15 Penyertaan Pada Entitas Lain -
16 Aktiva Tetap dan Akumulasi Penyusutan -
a. Aktiva Tetap 399,167,130
b. Akumulasi penyusutan -/- (204,822,981)
17 Aktiva lainnya 216,647,136
TOTAL AKTIVA 18,130,975,864

KEWAJIBAN, DANA SYIRKAH TEMPORER DAN EKUITAS
1 KEWAJIBAN
1.1 Kewajiban Segera 241,011,179
1.2 Bagi Hasil Yang Belum Dibagikan 67,478,472
1.3 Simpanan Wadiah 2,210,084,534
1.4 Simpanan dari Bank Lain 8,719,241
1.5 Hutang
a. Salam -
a. Istishna -
1.6 Kewajiban kepada bank Lain 10,446,354
1.7 Pembiayaan yang diterima -
1.8 Utang Pajak 15,390,906
1.9 Estimasi kerugian Komitment dan Kontjensi 2,418,429
1.10 Pinjaman yang Diterima -
1.11 Kewajiban lainnya 233,496,149
1.12 Pinjaman subordinasi -
1.13 Surat Berharga yang diterbitkan 200,000,000
1.14 Penyisihan risiko operasional -
DANA SYIRKAH TEMPORER
2 2.1 Dana syirkah temporer dari bukan bank:
a. Giro -
b. Tabungan 5,596,093,622
c. Deposito 8,012,165,847
2.2 Dana syirkah temporer dari bank:
a. Tabungan 45,354,099
b. Deposito 73,807,310
2.3. Musyarakah -
3 EKUITAS
3.1. Modal Disetor 658,243,565
3.2. Tambahan Modal Disetor -
3.3. Laba Rugi Belum Terealisasi-Surat Berharga 1,139,529
3.4. Saldo Laba (rugi)
a. Saldo laba tahun lalu 649,419,564
b. Saldo laba tahun berjalan 105,707,064
JUMLAH KEWAJIBAN, DANA SYIRKAH TEMPORER DAN EKUITAS 18,130,975,864


Perhitungan Laba / Rugi
Periode : 1 Januari 2009 s/d 31 MEI 2009
(dalam ribuan rupiah)


No. Pos-pos Bulan Berjalan Kumulatif
1 Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib
1.1 Pendapatan dari jual-beli
a. Murabahah 75,250,033 366,856,773
b. Istishna 928,382 4,910,658
c. Lainnya - -
1.2 Pendapatan dari sewa
Pendapatan bersih ijarah 719,887 5,298,797
1.3 Pendapatan dari bagi hasil:
a. mudharabah 36,365,502 182,926,949
b. musyarakah 25,063,542 124,227,965
1.4 Pendapatan usaha utama lainnya 15,472,915 112,674,708
Jumlah Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank Sebagai Mudharib 153,800,262 796,895,851
2 Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil
2.1 Bagi hasil Tabungan 21,277,633 104,718,469
2.2 Bagi hasil Deposito 42,684,517 267,066,916
2.3 Bagi hasil Investasi Terikat 237,847 1,072,066
2.4 Bagi hasil Penempatan Dana - 54,281
2.5 Bagi hasil Surat Berharga 2,285,216 10,431,884
Jumlah Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil 66,485,213 383,343,615
3 Pendapatan Usaha Lainnya
3.1 Pendapatan imbalan jasa perbankan
a. Pendapatan fee rahn 19,763 25,169
b. Pendapatan fee jasa-jasa 1,007,870 7,134,070
c. Pendapatan fee lainnya 8,964,524 52,432,306
d. Pendapatan administrasi 16,836,791 53,794,553
e. Pendapatan transaksi valuta asing 788,191 6,611,378
3.2 Pendapatan imbalan investasi terikat
Pendapatan fee investasi terikat 1,226,048 5,112,086
Jumlah Pendapatan Usaha Lainnya 28,843,187 125,109,562
4 Beban Usaha
4.1 Beban kepegawaian 29,904,567 135,951,561
4.2 Beban administrasi 21,527,586 78,161,973
4.3 Beban penyusutan dan amortisasi:
a. Beban penyusutan aktiva tetap 2,591,995 13,154,599
b. Beban (Pembalikan) penyisihan
kerugian aktiva produktif 22,000,000 106,000,000
c. Beban (Pembalikan) penyisihan kerugian
aktiva non produktif - 6,000,000
d. Beban (Pembalikan) estimasi kerugian
komitmen dan kontinjensi - -
e. Beban penyisihan risiko operasional - -
4.4 Beban Usaha Lain:
a. Beban bonus wadiah 1,810,929 7,990,940
b. Beban transaksi valuta asing - -
c. Beban premi dalam rangka penjaminan 2,776,400 13,873,293
d. Beban sewa 3,246,360 16,421,545
e. Beban promosi 2,215,615 8,339,785
f. Lainnya - 3,022,857
Jumlah Beban Usaha 86,073,452 388,916,552
LABA (RUGI) USAHA 30,084,784 149,745,246
5 Pendapatan dan Beban Nonusaha
5.1 Pendapatan non usaha 80,681 717,264
5.2 Beban non usaha 246 24,873
Jumlah Pendapatan (Beban) Nonusaha 80,435 692,391
LABA (RUGI) USAHA SEBELUM ZAKAT DAN PAJAK 30,165,219 150,437,637
6 Zakat - -
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 30,165,219 150,437,637
7 Beban Pajak
7.1 Pajak tangguhan -
7.2 Taksiran pajak penghasilan 8,856,346 44,730,573
Jumlah Beban Pajak 8,856,346 44,730,573
LABA (RUGI) BERSIH PERIODE BERJALAN 21,308,873 105,707,064

Asumsi dasar Going Concern dan Dasar Akrual
Pendapatan u/ hitung bagi hasil menggunakan dasar Kas.
Dasar akrual Laporan Keuangan yang di gunakan oleh Bank Syariah :
o Pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui saat kejadian dan diungkapdlm catatan akuntansi serta dilaporkan dalamlaporan keuangan pd periode yg bersangkutan..
o Laporan keuangan menyediakan jenis informasi masa laluyg melibatkan penerimaan & pembayaran kas tetapi juga kewajiban pembayaran kas dimasa depanserta SD yang merepresantikan kas yang akan diterima di masa depan.
o Penghitungan pendapatanuntuk tujuan hasil menggunakan dasar kas

AKUNTANSI SUMBER DANA

AKUNTANSI SUMBER DANA

I. TRANSAKSI PENGHIMPUNAN DANA MASYARAKAT
Produk disimpan sebagai berikut:
 Giro dinilai sebesar kewajiban bank kepada pemegang biro
 Tabungan dinilai sebesar jumlah kewajiban bank kepada pemilik tabungan
 Deposito dinilai sebesar jumlah pokok deposito yang tercantum dalam perjanjian antar pemilik bank dan pemegang deposito berjangka
 Sertifikat deposito dinilai sebesar nilai nominal dikurangi saldo bunga dibayar dimuka dan diamortisasi selama jangka waktu sertifikat deposito


II. DEFINISI
A. GIRO
Adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindahbukuan

TRANSAKSI GIRO
Dapat dilakukan dari peristiwa setoran nasabah baik tunai maupun kliring, setoran dari transfer, pemindahbukuan karena kliring atau transfer, penarikan tunai atau kliring penambahan karena jasa giro dan bunga dsb.

o TRANSAKSI PEMBUKAAN REKENING GIRO DAN PENYETORAN

1. SETORAN TUNAI
Contoh :
Netty membuka rekening giro sebesar Rp. 2.500.000 dan serara tunai. Sedangkan Netty adalah seorang nasabah Bank DKI.
Jawab :
Kas 2.500.000
Giro 2.500.000


2. SETORAN KLIRING
Kliring adalah pertukaran warkat/data keuangan antar peserta kliring baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah.
Contoh :
Bank Mandiri Syariah memberikan pinjaman ekspor sebesar Rp. 50.000.000 kepada PT. INDO Praja, kemudian PT. INDO Praja melunasi Bank BCA.
Jawab :
a) Pinjaman ekspor 50.000.000
Kas 50.000.000

b) Setoran Kliring 50.000.000
Pinjaman Kredit 50.000.000

3. PENYETORAN MELALUI TRANSFER
Dalam hal ini untuk traksaksinya menggunakan account RAK ( Rekening Antar Kantor ) atau dapat disebut juga transfer dan antar cabang.
Contoh :
Annisa menerima kiriman uang dari ibunya dari Bank Gunadarma Cabang Kelapa Dua sebesar Rp. 3.500.000 dan dimasukan ke nomor rekening gironya.
( Pemindah bukuan )
Jawab :
RAK cabang Kelapa Dua 3.500.000
Giro 3.500.000

o PENARIKAN GIRO

1. PENARIKAN TUNAI
Contoh :
Susri menarik uangnya yang di cek sebesar Rp. 5.000.000 yang secara langsung di cairkan oleh Bank DKI
Jawab :
Giro Susri 5.000.000
Kas 5.000.000

2. PENARIKAN KLIRING
.Contoh :
Asri menerbitkan cek sebesar Rp 10.000.000,00 diberikan kepada temannya Endah seorang nasabah Bank Century
Jawab:
Giro Asri 10.000.000
BI- Giro 10.000.000

3. PENARIKAN DENGAN AMANAT
Contoh :
Leoni meminta untuk Bank DKI untuk mendebet rekening gironya sebesar Rp 2.000.000,00 untuk dipindah bukukan ke dalam rekening Susyawan pada Bank DKI Cabang Salemba.
Jawab :
Giro Leoni 2.000.000
RAK cabang Salemba 2.000.000

JASA GIRO
 DASAR PERHITUNGAN JASA GIRO
• Saldo Terendah
• Saldo Rata-rata
• Saldo Harian
• Saldo Mengambang

PENDAPATAN JASA GIRO
Tn. Edo dalam Bulan Maret 2010 memperoleh jasa giro sebesar Rp 5.000.000
Jawab :
Jasa giro 5.000.000
Giro Tn. Edo 5.000.000


B. TABUNGAN
Adalah simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan oleh si penabung sewaktu-waktu dikehendaki

 PEMBUKAAN DAN PENYETORAN TABUNGAN
1. SETORAN TUNAI
Fina pada tanggal 1 Maret 2010 hendak membuka tabungan di Bank DKI Cabang Depok. Setoran pertamanya Rp 1.000.000 tunai
Jawab :
Kas 1.000.000
Tabungan Fina 1.000.000

2. PENYETORAN ANTAR CABANG
Agni melakukan setoran dari Bank DKI Cabang Salemba sebesar Rp. 500.000
Jawab :
RAK cabang salemba 500.000
Tabungan Agni 500.000

3. PENARIKAN TUNAI
Ika fina menarik dana tabungannya secara tunai di Bank DKI Jakarta sebesar Rp 1.000.000,00
Jawab :
Tabungan Ika Fina 1.000.000
Kas 1.000.000

4. PENARIKAN MELALUI ATM
Selvi menarik dananya melalui ATM sebesar Rp. 100.000,-
Jawab :
Tabungan Selvi 100.000
Kas ATM 100.000

5. PENARIKAN ANTAR CABANG – Reciprocal Account
Desty menarik rekening tabunggannya di Bank DKI Cabang Kelapa Dua sebesar Rp 1.500.000,00 tunai
Jawab :

Pencatatan pada Cabang Kelapa Dua :
RAK Cab. Jakarta 1.500.000
Kas 1.500.000
Pencatatan pada Cabang Jakarta (penerbit)
Tabungan Desty 1.500.000
RAK Cab. Kelapa 2 1.500.000

 PERHITUNGAN BUNGA
Amalia pada Bulan September 2006 mendapatkan bunga tabungan sebesar Rp 100.000,00
Jawab:
Biaya Bunga Tabungan 100.000.000
Tabungan Amalia 100.000.000

 PENUTUPAN REKENING
1. Penutupan rekening nasabah harus dilakukan pada cabang penerbit.
Monika pada Bulan Maret 2010 mengambil seluruh dananya sebesar Rp 10.000.000 dan sekaligus menutup rekening tabungannya
Jawab :
Tabungan Monika 10.000.000
Kas 10.000.000

TABUNGAN KARTU SMART
Adalah tabungan yang mempunyai kartu dimana pada kartu tabungan tersebut diberikan suatu processor (chips) untuk menyimpan data transaksi nasabah.

MANFAAT
• Alat pembayaran di toko-toko (Point of Sale)
• Alat untuk memperoleh diskon
• Pengganti uang tunai

DEPOSITO
Adalah simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan setelah jangka waktu yang telah disetujui berakhir.


 TRANSAKSI DEPOSITO
Tia melakukan setoran tunai untuk pembukaan rekening Deposito berjangka 6 bulan sebesar Rp 20.000.000,-
Jawab :
Kas 20.000.000
Deposito 6 bulan tia 20.000.000

 PERHITUNGAN BUNGA DEPOSITO
1. Bank akan memberikan bunga 12% pa dengan perhitungan
( 20.000.000 x 12% ) / 12 bulan maka bunga yang akan diterima adalah Rp 200.000 per bulan.
Jawab :
Bi. Bunga Depo 200.000.000
Bunga YMH dibyr Depo 200.000.000

2. Pada saat bunga di ambil tunai
Jawab :
Bunga YMH dibyr Depo 200.000.000
Kas 200.000.000

 PENCAIRAN DEPOSITO YANG BELUM JATUH WAKTU

Ny. Diony mempunyai deposito Rp 50.000.000,- bunga 19 % pa untuk jangka 1 tahun, ternyata hendak dicairkan setelah jatuh tempo bulan ke 3, maka Ny. Diony akan di kenakan penalty Rp. 625.000,-
Jawab :
Deposito Ny. Dion 50.000.000
Pendapatan OP lain2 625.000
Kas 49.375.000

D. TRAVELLER’S CHEQUES
Adalah warkat berharga atas nama yang diterbitkan oleh suatu bank yang pencairannya dapat dilakukan kapan saja, dimana saja, dan hanya oleh orang yang memiliki dan namanya tercantum diatas TC tersebut. TC merupakan sumber dana yang paling murah atau tidak berbunga

1. PENERBITAN TC
Nn. Early nasabah Bank Muamalat Jakarta hendak membeli Traveller’s cheques atas beban rekening gironya, sebanyak 20 lembar @ Rp 100.000,00
Jawab :
Giro Nn. Early 2.000.000
TC-Rupiah 2.000.000

2. PENCAIRAN TC
Nn. Early mencairkan TC pada Bank Muamalat Cabang Padang sebanyak 3 lembar secara tunai

Pada Cab. Padang
RAK- Jakarta 300.000,00
Kas 300.000,00

Pada Cab. Jakarta
TC – Rupiah 300.000,00
RAK – Padang 300.000,00

3. PENJUALAN TC OLEH AGEN
Penjualan kepada agen, Bank akan memberikan potongan yang akan dibebankan kepada Biaya Komisi.

Kas 3.000.000,00
Biaya komisi 60.000,00
TC – Rupiah 2.940.000,00

E . REKENING TITIPAN – PAYMENT POINT
Adalah Pembayaran dari masyarakat yang ditujukan untuk keuntungan pihak tertentu seperti, rekening listrik PLN, rekening telepon dari Telkom, uang sekolah suatu Universitas, pajak televisi dsb.

1. Bank Bukopin Senen menerima sebundel rekening tagihan listrik PLN bernilai Rp 30.000.000,00 untuk tagihan pelanggan periode September 20XX

K : Rek. Adm Rupiah
Warkat Rek. PLN yang Diterima………..Rp 30.000.000,00

2. Pada akhir hari jumlah pembayaran pelanggan PLN yang diterima mencapai jumlah sebesar Rp 5.000.000,00 diterima secara tunai

D : Rek. Adm Rupiah
Warkat Rek. PLN yang Diterima………..Rp 5.000.000,00

Kas 5.000.000,00
Giro – Rekening PLN 5.000.000,00


F. DANA SETORAN NAIK HAJI

1. Nn. Early menyetorkan dana ongkos haji sebesar Rp 15.000.000,00 tunai di Bank Muamalat. Setoran tersebut ditujukan untuk keuntungan rekening giro C.V Padang Arafah sebagai pengelola haji

Kas 15.000.000,00
Dana Setoran Naik Haji 15.000.000,00

Dana Setoran Naik Haji 15.000.000,00
Giro CV Arafat 15.000.000,00

2. Ny. Endang membuka rekening tabungan haji di Bank BNI Syariah sebesar Rp 500.000,00

Kas 500.000,00
Tabungan Naik Haji Ny. Endang 500.000,00


Akuntansi : SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
Akuntansi untuk Penerbitan SBPU dapat dibedakan antara penerbitan, penjualan dan pelunasan SBPU. Rekening SBPU yang diterbitkan merupakan rekning hutang atau dana bank yang selalu bersaldo kredit sepanjang surat berharga masih outstanding.

PINJAMAN SUBORDINASI
Adalah pinjaman yang diperoleh berdasarkan suatu perjanjian antara bank dengan pihak lain yang hanya dapat dilunasi apabila bank telah memenuhi persyaratan tertentu.


MODAL PINJAMAN
Adalah pinjaman yang didukung dengan menggunakan instrumen yang disebut capital notes, loan stock atau warkat lain yang dipersamakan dengan itu, dan mempunyai sifat modal sendiri

CIRI-CIRI MODAL PINJAMAN
• Tidak dijamin oleh bank penerbit (issuer) dan sifatnya dipersamakan dengan modal (subordinated) serta telah dibayar penuh
• Tidak dapat dilunasi atau ditarik atas inisiatif pemilik (pemegang capital notes)
• Mempunyai kedudukan yang sama dengan modal dalam hal jumlah kerugian bank melebihi laba ditahan dan cadangan-cadangan yang termasuk modal inti, mesikipun bank belum dilikuidasi
• Pembayaran bunga dapat ditangguhkan apabila bank dalam keadaan rugi atau labanya tidak mencukupi untuk membayar bunga tersebut

MODAL BANK
Adalah Hak pemilik bank kepada bank yang bersangkutan, yang merupakan modal awal pada saat pendirian bank yang jumlahnya telah ditetapkan dalam suatu ketentuan atau pendirian bank


KOMPONEN MODAL BANK
Terdiri antara lain dari modal saham yang ditempatkan dan disetor, modal sumbangan, laba ditahan-dengan tujuan, laba ditahan-tanpa tujuan, penilaian kembali aktiva tetap, dan modal sumbangan (modal donasi)

AKUNTANSI PENANAMAN DANA BANK

AKUNTANSI PENANAMAN DANA BANK

Penanaman dana bank meliputi penanaman dana dalam alat likuid atau kas, penanaman dana pada lembaga keuangan, penanaman dana dalam bentuk perkreditan dan penanaman dana dalam akativa tetap.
Tujuan dan apenanaman dana adalah untuk memperoleh (menciptakan) pendapatan bank melalui penciptaan aktiva produktif yang menghasilkan.
Jenis penanaman dana antara lain: remise atau pengiriman uang antar cabang dalam bentuk suatu bank, penanaman pada bank lain dalam bentuk giro, deposito berjangka , call money, deposito deposits on call, surat berharga, serta penanaman dana dalam bentuk kredit.

PENANAMAN DANA ALAT LIKUID ATAU KAS (KAS DAN BANK)

Dalam penanaman dana kas untuk tujuan operasional harus diperhatikan dasar kebutuhan dana rata-rata uang tunai setiap hari. Sedangkan penenaman dana kas ke bank lain harus memperhatikan syarat minimum yang harus dipelihara oleh bank (5% dari dana masyarakat yang dimiliki oleh bank), sehingga terjada likuiditasnya.
Tujuan penanaman uang kas
 Untuk kegiatan operasional
 Untuk memelihara likuiditas
 Untuk menghindari terjadinya over/underliquid
 Untuk memanfaatkan kelebihan dana
 Pendapatan

REMISE
Adalah pengiriman uang secara fisik dari satu bank ke bank lain atau dari satu cabang ke cabang lain.
Akuntansi remise:
a. Saat pengiriman uang pisik ke cabang
D: RAK- Cabang
K: Kas

b. Saat menerima uang pisik dari cabang
D: Kas
K: RAK- Cabang

Penanaman Alat Likuit dalam Rekening Bank Lain
Akuntansi penanaman pada bank lain:
1. Saat penanaman
D: Bank lain-deposito
D: Bank lain- Call money
K: BI- Giro
Kasus:
Bank DKI Jakarta membeli deposito berjangka Bank ABC sebesar Rp 200.000.000 suku bunga 24% setahun, jangka waktu 3 bulan. Selain itu Bank Mega menempatkan sebagian dananya pada bank XYZ Jakarta untuk call money sebesar Rp 400.000.000 dengan suku bunga 30% setahun, dana dapat ditarik sewaktu-waktu. Bank Mega juga juga menempatkan uangnya pada bank RST Jakarta dalam bentuk deposits on call sebesar Rp 450.000.000 suku bunga 26% setahun jangka waktu 2 bulan. Pembayaran kepada lembaga keuangan tersebut di atas dilakukan atas beban rekening giro bank Mega- Jakarta pada Bank Indonesia.

D: Bank lain – deposito berjangka Rekening Bank ABC- Jakarta Rp 200.000.000
D: Bank lain - Call money-Rekening Bank XYZ Rp 400.000.000
D: Bbank Lain – Deposits on Call-rekening Bank RST – Jakarta Rp 450.000.000
K: Bank Indonesia – Giro Rp 1.050.000.000

2. Saat penerimaan bunga:
D: Bank lain-deposito
K: pendapatan bunga-deposito

D: Bank lain-giro- Rekening Bank ABC Rp 4.000.000
D: Bank lain-giro- Rekening Bank XYZ Rp 10.000.000
D: Bank lain-giro- Rekening Bank RST Rp 9.750.000
K: pendapatan bunga-penempatan –deposito berjangka Rp 4.000.000
K: pendapatan bunga-penempatan –Call money Rp 10.000.000
K: pendapatan bunga-penempatan –Deposits on Call Rp 9.750.000


SURAT BERHARGA
Penanaman uang dalam bentuk surat berharga bersifat sementara dan untuk dijual kembali saat diproyeksikan adanya keuntungan dari surat berharga tersebut

Jenis Jenis Surat Berharga
 Saham
 Wesel
 Obligasi
 Sekuritas kredit
 Surat berharga lain yang lazim diperdagangkan di pasar uang dan pasar modal.

Kreteria :
 Mempunyai pasar yang dapat diperjual belikan segera
 Untuk dijual segera bila ada kebutuhan dana
 Tidak dimaksudkan untuk menguasai perusahaan lain

Akuntansi Surat berharga :
 Pembelian
 Pembayaran bunga tanggal 1 Desember
 Penjualan

Surat berharga yang hendak dijual memiliki harga pokok yang dapat dihitung dengan metode FIFO atau metode rata (terutama apabila terdapat lebih dari satu macam surat berharga obligasi atau portfolio.

 Penilaian

Penilaian Surat Berharga Pasar Uang

Penilaian Terhadap surat berharga yang dimiliki dalam bentuk portfolio harus dinilai berdasarkan harga riil:
1. Sebesar harga perolehan (cost)
2. Sebesar harga terendah antara cost dan market (COMWIL).
Apabila terjadi selisih harga diakui sebagai kerugian penurunan nilai SB. dengan mengkredit perkiraan surat berharga yang bersangkutan “Penyisihan untuk penurunan nilai surat berharga”.

4. KREDIT YANG DIBERIKAN

Aktiva produktif yang sangat diandalkan oleh bank yang menghasilkan pendapatan besar adalah debitur/kredit.

Akuntansi untuk kredit ini harus dilakukan dengan cermat agar mampu memberikan informasi yang efektif kepada manajemen

• Jenis kredit yang diberikan oleh bank
a. Kredit Investasi
b. Kredit Modal Kerja
c. Kredit Profesi, dsb.

• Jangka waktu kredit:
a. Kredit jangka pendek
b. Kredit jangka panjang

• Akuntansi Kredit meliputi:

Akuntansi kredit meliputi beberapa prosedur:
a. Persetujuan dan pemberian pagu kredit
b. Penarikan cek oleh nasabah/debitur
c. Pembebanan bunga pada debitur
d. Pelunasan pokok
e. Wanprestasi pembayaran
f. Penilaian debitur pada neraca

a. Persetujuan Dan Pemberian Pagu Kredit

• Saat persetujuan kredit dicatat:
K: Rek.Admin rupiah-kredit yg disetujui


b. Saat Penarikan Kredit Oleh Debitur
Setiap terjadi penarikan oleh debitur dibukukan dalam rekening efektif
D: Debitur
K: BI – Giro

Kasus :
PT Pizzaria menarik selembar cek debitur yang telah disetujui sebesar Rp 35.000.000 kepada Pt MNA, kemudian cek disetorkan ke Bank Omega – Jakarta untuk keuntungan PT MNA, nasabah Bank ABC – Jakarta melalui kliring. Oleh Bank Omega Jakata dibukukan:


D: Debitur-Rekening PT Pizzaria Rp 35.000.000
K: Bank Indonesia-Giro Rp 35.000.000

Dan dicatat pada rek. Administratif :

D: Rek. Adm.rupiah – kredit yg disetujui Rp 35.000.000


c. Perhitungan Bunga Kredit
Besarnya bunga dihitung dari lamanya hari outstanding kredit .
Pengakuan pendapatan bunga dilakukan:
1. Accrual basis (saat jatuh tempo)
D: Debitur tunggakn bunga
K: Pendapatan bunga debitur

2. Cash basis (saat penerimaan): bila debitur merupakan non-performing loan:
D: Rek.Admin-tunggakan bunga debitur


d. Pelunasan bunga
1. Accrual basis
D: BI – Giro
K: Debitur tunggakan bunga
2. Cash basis
D: BI – Giro
K: Pendapatan bunga-debitur
3. Rekening administratif dicatat:
K: Rek.admin-debitur tunggakan bunga

Pelunasan pokok pinjaman. Pada saat pelunasan kredit dicatat:
D: Kas
K: Debitur- rek.debitur
Koletibilitas meliputi:
 Lancar(standar)
 Kurang lancar (sub-standar)
 Diragukan (doubtful)
 Macet (uncollectible)

e. Wanprestasi Nasabah Debitur
Bila terjadi wanpestasi dalam pelunasan pokok, maka pencatatnya harus dipisah kan dari debitur yang masih aktif
D: Debitur tunggakan pokok
K: Debitur – Rek. debitur

Praktek kredit yang berjalan saat ini harus membeda-bedakan berdasarkan kolektibilitasnya. Kolektibilitas terdiri dari :
1. Lancar :
bila nasabah ybs tidak pernah melakukan penunggakan (bayar tepat waktu).
2. kurang lacar :
nasabah telah menungggak pelunasan bunga atau pokok pinjaman (dari 6 bulan)
4. macet.: diragukan :
nasabah telah tidak mampu lagi melunasi kewajibannya baik bunga ataupun pokok.

Tujuannya untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam mengambil keputusan
g. Penilaian Debitur Pada Neraca

 Penilaian debitur pada neraca dilakukan atas dasar kolektibilitas debitur yang outstanding
 Penyisihan dibebankan ke ikhtisar laba-rugi dalam rek.Biaya penyisihan debitur diragukan

D: Biaya debitur ragu
K: Penyisihan debitur diragukan